Thursday, 21 September 2023 09:30

Program Studi Hukum Tatanegara selenggarakan International Guest Lecture

Written by

Pekalongan (20/09) – Program Studi Hukum Tatanegara Fakultas Syariah  UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyelenggarakan International Guest Lecture dengan tema “Fiqh Siyasah in Global Challenges”. Acara yang diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting tersebut berjalan dengan lancar diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi Hukum Tatanegara. Rabu (20/09/2023)

Dalam sambutannya Uswatun Khasanah, M.S.I selaku Ketua Program Studi Hukum Tatanegara mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa Tatanegara yang hadir dalam zoom.

“Kegiatan International Guest Lecture Program Studi Hukum Tatanegara merupakan serangkaian International Guest Lecture yang diadakan oleh Fakultas syariah. Kegiatan Kuliah dosen tamu ini secara khusus diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan wawasan kepada mahasiswa peserta khususnya berkaitan dengan perkembangan kajian Fikih Siyasah.” Ucap Uswatun Khasanah.

“Tema International Guest Lecture kali ini adalah Fiqh Siyasah in Global Chalenges. Tema ini merupakan tema yang menarik dan relevan untuk mengkaji isu-isu hukum politik Islam dan menjawab tantangan zaman pada Fikih Siyasah dan negara bangsa. Fikih siyasah sendiri, baik dalam kajian klasik maupun modern tidak berkaitan dengan Siyasah Tathbiqiyah (politik praktis) namun lebih dititikberatkan pada aspek relasi antara agama dan negara. Dimana kita tau bersama bahwa dalam konteks relasinya, Syariat telah mengatur Agama berperan sebagai pondasi sementara negara sebagai penjaganya. Menyikapi hal ini, dibutuhkan sikap tawasuth atau dikenal moderasi dalam beragama, agar perilaku yang timbul dari diri manusia dapat selaras, tidak ekstrim kanan dan ke kiri.” Ujar Uswatun Khasanah.

Adapun harapan yang disampaikan “Pelaksanaan International Guest Lecture pada hari ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang dalam menjawab tantangan fiqh siyasah di era global. Membuka wawasan mahasiswa tentang fiqh siyasah.”

Hadir sebagai speaker yakni Dr. Shahidra binti Abdul Khalil yang merupakan Dosen University of Malaya yang menyampaikan materi mengenai Fiqh Siyasah Dalam Tantangan Global (Fiqh Siyasah in Global Challenges)

“Dalam konteks cabaran global Fiqh Siyasah, undang-undang di peringkat antarabangsa juga boleh mempengaruhi penggubalan polisi dan undang-undang di sesebuah negara. Globalisasi menjadi pemangkin kepada pemindahan peraturan atau sistem perundangan dari satu negara ke satu negara. Pembentukan dan amalan undang-undang antarabangsa telah disejagatkan dengan berpaksikan Barat.” Ucap Shahidra binti Abdul Khalil

Dalam tantangan Fiqh Siyasah di Era Global Dr. Shahidra binti Abdul Khalil memaparkan bahwa, “Pembentukan undang-undang antarabangsa Universal Declaration Of Human Rights, International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR), Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment, and CEDAW. Undang-undang antarabangsa tersebut merupakan cabaran global Fiqh Siyasah. Cabaran Dalam such as kehendak politik pemerintah dan kaedah pemakaian. Ada golongan yang terlalu konservatif dalam menilai nas-nas Syariah lalu banyak yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Satu golongan lain pula bersikap terIalu liberal, lalu menetapkan hukuman dan peraturan yang benar-benar bertentangan dengan hukum Allah dan RasulNya”

Perlunya ijtihad dengan menggunakan metode maslahah dalam memutuskan kebijakan dalam suatu negara sebagaimana yang dijelaskan oleh Dr. Shahidra binti Abdul Khalil.

“Menurut Fathi Uthman, antara bentuk Siyasah Syar’iyyah ialah mengambil faedah daripada pengalaman orang-orang bukan Islam dalam bidang pentadbiran selagi ia boleh menghasilkan keadilan dan menjamin kepentingan orang ramai, serta tidak bertentangan dengan mana-mana nas syarak. Siyasah Syar’iyyah bukan susatu pintu kelonggaran dalam membuat ketentuan hokum tetapi suatu metode dalam melaksanakan pentadbiran negara, namun dalam urusan pentadbiran negara senantiasa berijtihad dengan menggunakan metode maslahah. Ini kerana dalam mentadbir sesebuah negara, kepentingan masyarakat harus dijaga” jelasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Last modified on Thursday, 21 September 2023 09:47