admin

admin

Sabtu, 17 Agustus 2019 IAIN Pekalongan menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74.

Upacara bendera diikuti oleh seluruh pimpinan, dosen, pegawai dan mahasiswa di lingkungan IAIN Pekalongan. Acara dimulai pukul 07:00 WIB hingga 08:30 WIB di halaman Kampus II Rowolaku Kajen.

Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Rektor IAIN Pekalongan, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. Dalam amanatnya, inspektur upacara mengetengahkan tema "SDM Unggul, Indonesia Maju" . Menurutnya, tema ini mengandung makna bahwa pembangunan sumber daya manusia yang unggul akan sangat mendukung kemajuan Indonesia. Artinya, pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan.

Inspektur upacara juga menegaskan bahwa Sumber Daya Manusia Indonesia harus unggul dalam segala bidang agar dapat bersaing secara global, terlebih ketika memasuki era industri 4.0. “Kita sadar bahwa kemajuan industri yang berjalan di Indonesia tidak cukup hanya dengan infrastruktur, akan tetapi harus didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM ini dapat ditempuh dengan perbaikan dalam dunia pendidikan di Perguruan Tinggi," terangnya.

hut ri 74 2

Pada kesempatan yang sama, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. juga menganugerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada para dosen dan pegawai yang telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40/TK/TAHUN 2019 atas dedikasi mereka kepada bangsa dan negara. Ada 29 nama PNS di lingkungan IAIN Pekalongan yang menerima tanda kehormatan tersebut dan terbagi dalam tiga kategori, yaitu masa kerja paling singkat 30 tahun (emas), 20 tahun (perak) dan 10 tahun (perunggu). Penyematan dilakukan secara simbolis kepada masing-masing perwakilan kategori.

Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 ditutup dengan do'a dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan jajaran pimpinan IAIN Pekalongan.

Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Pekalongan hari ini, Senin 19 Agustus 2019, menyambut bergabungnya Mahasiswa Baru melalui kegiatan bertajuk “Achievement Motivation Training (AMT)” sebagai bahan orientasi untuk memperkenalkan iklim akademik pada mahasiswa. Acara yang diselenggarakan di Auditorium IAIN Pekalongan diikuti oleh 379 Mahasiswa Baru Fakultas Syariah Tahun 2019, yang terdiri dari 149 mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HKI); 127 mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah (HES); dan 103 mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN). Kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh Pimpinan Fakultas Syariah serta Ketua dan Sekretaris Jurusan di lingkungan Fakultas Syariah IAIN Pekalongan.

Acara dimulai dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars IAIN Pekalongan oleh semua peserta yang hadir, kemudian dilanjutkan sambutan Dekan Fakultas Syariah IAIN Pekalongan,Dr. Akhmad Jalaludin, M.A., sekaligus membuka acara “Achievement Motivation Training (AMT)”. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada semua panitia atas terselenggaranya acara AMT ini sehingga acara bisa berjalan lancar. Tujuan diselenggarakannya AMT adalah untuk menjembatani iklim pendidikan di SMA dengan yang ada di perguruan tinggi. Dengan diadakannya kegiatan ini semoga mahasiswa tidak bingung bagaimana menyikapi model pendidikan di perguruan tinggi, karena nanti materi dalam rangkaian acara ini akan memberikan gambaran yang jelas bagaimana kegiatan di kampus. Tak lupa beliau juga menyapa mahasiswa baru “Selamat datang dan selamat bergabung dengan keluarga besar Fakultas Syariah IAIN Pekalongan”, ucapnya yang kemudian diikuti tepuk tangan dari seluruh peserta.

penyematan - Copy

Dekan Fakultas Syariah kemudian menyematkan tanda pengenal kepada perwakilan mahasiswa sebagai awal dimulainya Achievement Motivation Training (AMT) di Fakultas Syariah IAIN Pekalongan. Kegiatan AMT akan dilaksanakan selama dua hari dengan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten untuk membekali mahasiswa baru sebelum memasuki perkuliahan pada akhir agustus nanti.

Hari pertama pelaksanaan “Achievement Motivation Training (AMT)” Mahasiswa Baru 2019 Fakultas Syariah IAIN Pekalongan berlangsung antusias dan penuh semangat. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Syariah, Dr. Akhmad Jalaludin, M.A., disambut tepuk tangan peserta yang berjumlah 379 mahasiswa baru yang terdiri dari 149 mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HKI), 127 mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan 103 mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN).

Kegiatan AMT bertujuan untuk mengenalkan kegiatan akademik dan ekstra yang ada kampus IAIN Pekalongan, khususnya Fakultas Syariah. Hari pertama pelaksanaan, mahasiswa dibekali beberapa materi yang berkaitan dengan kebijakan fakultas dan informasi yang terkait dengan Fakultas Syariah, diantaranya: Kebijakan Umum Fakultas Syariah; Organisasi Kefakultasan; Pembelajaran dan Kebijakan Akademik; Program Kemahasiswaan, Kerjasama dan Beasiswa; Etika Mahasiswa; dan Kiat Sukses Belajar di Perguruan Tinggi.

amt pak dekan

Materi kebijakan umum Fakultas Syariah disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Syariah, Dr. Akhmad Jalaludin, M.A. beliau berpesan kepada mahasiswa baru untuk menegaskan kembali cita-citanya, “Saya minta catat betul cita-cita saudara dan berkeinginan kuat untuk mencapainya. Cita-cita harus konkret bukan abstrak seperti ingin berguna bagi nusa bangsa dan agama itu bukan cita-cita itu adalah kewajiban” urai anggota Divisi Advokasi Ikatan Hukum Dosen Keluarga Indonesia. Beliau kemudian menyampaikan visi dan misi Fakultas Syariah. “Visi Fakultas Syariah IAIN Pekalongan adalah Menjadi Fakultas Terkemuka dan Kompetitif dalam Pengembangan Ilmu Syariah dan Hukum berwawasan keindonesiaan di Tingkat Nasional pada Tahun 2036. Setelah mahasiswa mengikuti kegiatan di Fakultas Syariah diharapkan mahasiswa cinta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Kegiatan kemahasiswaan yang diperbolehkan adalah yang sesuai dengan ideologi Pancasila. Negara yang berdasar Pancasila itulah negara yang ideal untuk Indonesia yang berbineka tunggal ika. Kita tidak perlu mendirikan negara Islam, yang kita perjuangkan adalah negara yang Islami.” Tegas beliau lebih lanjut.

amt bu nana

Sesi berikutnya disampaikan oleh Wakil Dekan II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Trianah Sofiani, S.H., M.H., yang menyampaikan materi Organisasi Kefakultasan, terdiri dari Struktur Organisasi; Tugas dan Kewenangan; dan Kebijakan Bidang Keuangan dan Sarpras. Sebelum masuk materi kegiatan, mahasiswa dipompa semangatnya untuk meneriakan jargon fakultas syariah. “Fakultas Syariah Salam Yustisia” teriak beliau kemudian diikuti semua mahasiswa “Keadilan, Kepastian, Kemanfaatan” yang disambut tepuk tangan semua peserta. Beliau kemudian memaparkan nama-nama yang ada dalam struktur organisasi Fakultas Syariah IAIN Pekalongan termasuk lembaga-lembaga di bawahnya berserta tugas dan wewenangnya masing-masing. “Mahasiswa jangan sampai tidak kenal dengan pejabat-pejabat yang ada di lingkungan Fakultas Syariah karena mulai awal kalian masuk kuliah sampai kalian nanti jadi alumni akan terus berurusan dengan beliau-beliau.” Terakhir beliau berpesan “Semoga kalian menjadi anak-anak yang berhasil dalam semua hal, kuliah tepat waktu, nilai bagus, dan bisa menjadi harapan orang tua beguna bagi bangsa dan negara” pungkas Ketua Lembaga Bantuan Hukum Fakultas Syariah IAIN Pekalongan..

amt pak sam

Pada sesi ketiga, sebagai narasumber adalah Dr. Sam’ani, M.Ag., Wakil Dekan I bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, yang menyampaikan materi Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Kebijakan Akademik Fakultas. “Ini merupakan sesi yang paling penting karena substansi pembelajaran di Fakultas Syariah adalah di bidang akademik, bidang yang terkait dengan sistem pembelajaran.” paparnya. Beliau kemudian menjelaskan kurikulum yang diterapkan di perguruan tinggi yaitu kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang dilanjutkan dengan rincian istilah-istilah yang biasa digunakan seperti Mata Kuliah Umum, Mata Kuliah Pilihan dan sebagainya. Beliau juga berpesan kepada mahasiswa untuk menguasai bahasa Arab. “Kalian sebagai mahasiswa fakultas syariah harus tahu bahasa Arab, bagi yang belum bisa ya belajar, ada waktu sekitar empat tahun kalian belajar di fakultas syariah.” pesan Ketua Dewan Pengawas Syariah KJKS BMT Bahtera Pekalongan kepada mahasiswa.

Setelah jeda istirahat acara dilanjutkan dengan materi: Program Kemahasiswaan, Kerjasama dan Beasiswa, yang disampaikan oleh Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Mohammad Hasan Bisyri, M.Ag. Dilanjutkan dengan pemaparan tentang Etika Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pekalongan oleh Dra. Rita Rahmawati, M.Pd. Acara hari pertama dipungkasi oleh Dr. Ali Muhtarom, M.H.I. yang menyampaikan materi tentang Kiat Sukses Belajar di Perguruan Tinggi.

 

Di hari terakhir pelaksanaan “Achievement Motivation Training (AMT)” Mahasiswa Baru 2019 Fakultas Syariah IAIN Pekalongan diwarnai aksi deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme yang dipandu oleh ketua Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pekalongan. Deklaraasi ini merupakan rangkaian kegiatan AMT yang dilangsungkan tanggal 19-20 Agustus 2019. Kegitan yang diikuti 379 mahasiswa baru Fakultas Syariah pada hari kedua mengangkat tema kearifan lokal dengan mengenakan atasan batik khas Kota Pekalongan, sebagai Sentra Batik Internasional, dipadu dengan setelan gelap.

Kegiatan diawali mulai apel pagi pukul 07.00 di halaman Auditorium IAIN Pekalongan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan terhadap Program Studi atau Jurusan yang ada di Fakultas Syariah. Setelah sehari sebelumnya disuguhi materi kefakultasan, dalam kesempatan ini peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan jurusannya masing-masing. Mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) bertempat di ruang Auditorium bersama dengan Ketua Jurusan HKI, Mubarok, Lc., MA., yang didampingi Sekretaris Jurusan, Dahrul Muftadin, MHI. Sementara mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) beraudiensi dengan Tarmidzi, MSI., selaku Sekretaris Jurusan HES, menggantikan Dr. Mohammad Fateh, M.Ag. yang sedang melaksanakan ibadah haji, bertenpat di Ruang D1 gedung Fakultas Syariah didampingi Karimatul Khasanah, MSI. Mahasiswa jurusan Hukum Tata Negara (HTN) bertempat di Ruang D6 gedung Fakultas Syariah bersama dengan Ketua Jurusan, Ahmad Muchsin, SHI., M.Hum., didampingi Sekretaris Jurusan HTN, Jumailah, MSI.

Setelah acara audiensi dengan Ketua dan Sekretaris Jurusan usai, acara dilanjutkan dengan menggali potensi bakat dan minat dari para mahasiswa baru Fakultas Syariah yang didampingi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari masing-masing jurusan.

Selepas sholat dzuhur dan istirahat makan siang, rangkaian acara dilanjutkan dengan pemateri dari Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema) IAIN Pekalongan yang menjelaskan tentang Organisasi Kemahasiswaan, Sema dan Dema. Selanjutnya mahasiswa baru diperkenalkan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai ajang asah bakat minat. Diantara UKM yang ada di Fakultas Syariah IAIN Pekalongan adalah UKM Baca Kitab, Karya Tulis Ilmiah, Peradilan Semu dan UKM Debat Hukum.

deklarasi

Tepat 15:30 setelah melaksanakan sholat ashar berjamaah, peserta “Achievement Motivation Training (AMT)” bersama seluruh panitia, didampingi oleh Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Mohammad Hasan Bisyri, M.Ag., mendeklarasikan Anti Radikalisme dan Terorisme yang dipandu Ketua Senat Mahasiswa, M.Hanifuddin.

teks deklarasi

DEKLARASI ANTI RADIKALISME DAN TERORISME

Memperhatikan perkembangan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini khususnya perkembangan radikalisme dan terorisme, dengan ini kami sivitas akademika dan mahasiswa Fakultas Syariah menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Kami berpegang teguh pada landasan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 dan semangat Bhineka Tunggal Ika
  2. Kami bertekad mempersiapkan dan membentuk generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, demokratis, jujur dan berkeadilan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, etika akademik, hak asasi manusia, kemajemukan, kemakmuran, persatuan dan kesatuan bangsa yang berwawasan nusantara
  3. Kami menolak organisasi dari gerakan radikalisme, terorisme, komunisme dan atau yang berafiliasi dengan radikalisme, terorisme, komunisme, dan atau organisasi kemasyarakatan atau organisasi politik yang bertentangan dengan Pancasila, Undang Undang Dasar dan Peraturan Perundang-undangan
  4. Kami mengajak seluruh mahasiswa untuk melakukan upaya pencegahan terhadap paham dan atau gerakan radikalisme, terorisme, komunisme danideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Pekalongan, 20 Agustus 2019

penandatanganan

Kegiatan kemudian ditutup dengan serangkaian acara penyerahan penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi satu tahun terakhir. Diawali dari peraih medali emas cabang pencak silat di ajang PIONIR 2019, Muhammad Habibillah, oleh Dekan Fakultas Syariah yang didampingi Wakil Dekan III. Kemudian untuk juara III lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub di ajang yang sama diberikan kepada saudara Mas’ud. Dilanjutkan pemberian piagam penghargaan dari Fakultas Syariah untuk peraih juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, saudari Nurul Latifah dan kepada Tim Debat Konstitusi yang digawangi Imaro Sidqi dkk. Dalam kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada mahasiswa baru peserta AMT dengan berbagai kategori. Menempati terbaik dari kategori peserta teraktif adalah Lailatul Qomariyah, mahasiswa Hukum Keluarga Islam sementara dari kategori peserta paling disiplin diberikan kepada Uswatun Khasanah, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah. Meraih predikat terbaik dari kategori kreatif adalah mahasiswa jurusan Hukum Tata Negara atas nama Tegar Himawan.

 

Fakultas Syariah mengadakan pertemuan dengan orang tua/wali mahasiswa di Auditorium IAIN Pekalongan, rabu (04/09/19). Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pekalongan Drs. Moh. Muslih, Ph.D., seluruh pimpinan Fakultas Syariah IAIN Pekalongan dan pengurus Paguyuban Orang Tua Mahasiswa (PAGOMA).

Dalam kesempatan tersebut Moh. Muslih menyampaikan pentingnya menjaga tali silaturahmi guna membangun sinergisitas antara civitas akademika Fakultas Syariah dengan orang tua/wali mahasiswa. Tujuan dari adanya sinergisitas ini yaitu membentuk mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritualityscientificentrepreneurship, dan nationality, guna menghadapi era disruption (era industri 4.0).

Sebelum acara tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Syariah Dr. Akhmad Jalaludin, ia menyampaikan bahwa Fakultas Syariah memiliki komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap mahasiswa dan mengelola lembaga dengan sebaik-baiknya, guna mewujudkan visi menjadi fakultas yang terkemuka dan kompetitif dalam pengembangan ilmu syariah dan hukum berwawasan keindonesiaan di tingkat nasional pada tahun 2036.

Pada pertemuan tersebut juga disampaikan beberapa penjelasan penting yang harus diketahui oleh semua orang tua/wali mahasiswa, seperti sistem akademik dan pembelajaran yang disampikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Sam’ani, sistem pembiayaan dan penganggaran oleh Wakil Dekan Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Trianah Sofiani, dan kemahasiswaan, alumni & kerjasama lembaga oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Moh. Hasan Bisyri.

Senin 30 September 2019, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah IAIN Pekalongan mengadakan Seminar Nasional dengan tema "Peluang dan Tantangan Profesi Advokat Pada Era Reformasi Global". Acara yang diselenggarkan di Auditorium Kampus 1 IAIN Pekalongan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Syariah, Dr. Akhmad Jalaludin, M.A., beserta jajaran pimpinan Fakultas Syariah IAIN Pekalongan. Panitia mengundang Walikota Pekalongan, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Sutarno, S.H., MM., selaku Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kota Pekalongan,

Seminar yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pekalongan bertujuan mengajak seluruh mahasiswa, khususnya dari Fakultas Syariah, untuk memahami peluang dan tantangan menjadi advokat di era reformasi ini.

Hadir sebagai pemateri seminar, praktisi Badan Advokasi Indonesia (BAI), Iman Dwi Saputra, S.H. dan Muhammad Kafa Bihi, S. H. seorang praktisi Assosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI). Acara yang dimoderatori oleh Ali Imron, S.H., membahas permasalahan yang kerap muncul serta solusinya yang berkaitan dengan profesi advokat setelah era orde baru. Di zaman reformasi semua sangat terbuka dan harus transparan, sehingga calon lulusan Fakultas Syariah harus membangun kemampuannya dan juga integritas terhadap hukum untuk mendampingi masyarakat memperoleh keadilan. Pemateri juga mengajak audiens untuk melihat peluang dan tantangan profesi advokasi pada era reformasi ini.

Fakultas Syariah IAIN Pekalongan mengadakan motivasi kepada mahasiswa baru Fakultas Syariah Tahun Ajaran 2019/2020 pada hari Rabu 2 Oktober 2019. Acara ini dimaksudkan membekali mahasiswa agar tidak ‘minder’ kuliah di Fakultas Syariah IAIN Pekalongan. Hal ini mengingat tidak semua mahasiswa baru Fakultas Syariah berasal dari background pendidikan berbasis keislaman, seperti Madrasah Aliah (MA) atau dari sekolah yang berbasis pesantren. Mahasiswa Fakultas Syariah banyak juga yang dari Sekolah Menengah Atas (SMA) atau bahkan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sehingga mereka merasa kurang percaya diri ketika berhadapan dengan mata kuliah keagamaan yang sebagian masih “asing” di telinga mereka. Untuk

memotivasi mereka, maka fakultas mengambil kebijakan mengadakan Training Motivasi Akademik Mahasiswa Fakultas Syariah (Softskill) dengan tema: Membangun Mental Juara Untuk Sukses di Era Revolusi Industri 4.0.

Kegiatan yang dihadiri seluruh Pimpinan Fakultas Syariah IAIN Pekalongan menghadirkan motivator nasional, Makhmud Kuncahyo, M.Pd., dari Trustco Nusantara (Professional Inhouse and Outbond Training).

Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah sekaligus ketua panitia, Dr. Sam’ani, M.Ag., dalam sambutannya memotivasi mahasiswa agar percaya diri dalam menjalani perkuliahan di Fakultas Syariah, “Setelah mengikuti acara ini, kalian (mahasiswa baru) tidak perlu ‘minder’ lagi, harus percaya diri. Kalian ini adalah calon-calon yang terpilih sebagai mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pekalongan dan telah berhasil memperebutkan tempat di IAIN Pekalongan. Berarti kalian semua adalah orang-orang hebat”, urai pria yang juga alumni IAIN (dulu masih STAIN) Pekalongan.

Dekan Fakultas Syariah, Dr. Akhmad Jalaludin, MA. berharap kepada para mahasiswa baru, “Mahasiswa harus mempunyai motivasi tinggi selama kuliah di Fakultas Syariah, sehingga bisa menjadi mahasiswa yang mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya. Lulusan terbaik di perguruan tinggi biasanya diraih oleh mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi, maka jangan heran lulusan terbaik biasanya diraih mahasiswa yang ekonomi keluarganya kurang mampu karena mempunyai motivasi tinggi sehingga dapat merubah kehidupannya ke hal yang lebih baik” ucap pria kelahiran 1973 ini.

Kontingen Mahasiswa IAIN Pekalongan tampil cemerlang dengan menyabet beberapa penghargaan penting pada perhelatan The 4th Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF ke-4) di IAIN Samarinda pada 13 - 15 Oktober 2019 baru-baru ini. BUAF sendiri adalah sebuah forum ilmiah tingkat mahasiswa strata satu yang berbasis di Pulau Kalimantan. Forum ini juga memfasilitasi lomba karya tulis ilmiah antar-mahasiswa PTKIN se-Indonesia dimana seluruh peserta BUAF akan memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pada BUAF ke-4 tahun ini, 3 (tiga) mahasiswa IAIN Pekalongan berhasil meraih predikat makalah terbaik pertama (The Best Paper 1) dalam 3 dari 9 sub-tema pilihan. Sub-tema yang diangkat meliputi: (1) Islam dan Revolusi Industri 4.0; (2) Pendidikan Islam dan Muslim Millenial; (3) Hukum Islam dan HAM; (4) Politik Demokrasi dan Gerakan Keagamaan Trans-Nasional; (5) Islamisme Populer, Dakwah dan Media; (6) Sains dan Teknologi di Perguruan Tinggi Islam; (7) Seni Budaya dan Tradisi Muslim Kontemporer; (8) Ekonomi Islam, Perdagangan Bebas dan MEA; dan (9) Qur'an, Hadits dan Penafsiran Kontemporer.

foto mhs fasya buaf 2019

Ketiga mahasiswa berprestasi dari IAIN Pekalongan pada BUAF ke-4 adalah (1) M. Mucharom Syifa, mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam semester 7, dan Zakiyatul Miskiyah dari Prodi HES yang menyabet The Best Paper 1 dalam sub-tema Islam dan Revolusi Industri 4.0 dengan judul Formulasi Konsep Moderasi Islam Berbasis Keindonesiaan dalam Mereduksi Radikalisme Agama di Indonesia: Kajian Epistimologis-Historis; (2) M. Sofan Jupri dan M. Ibnu Nadzim, keduanya mahasiswa Hukum Keluarga Islam semester 3, dan Muhtar Maulana dari Prodi HES, menyabet The Best Paper 1 dalam sub-tema Hukum Islam dan HAM dengan judul Ide Pembaharuan Sistem Peradilan Pidana Anak dengan Children Hearing System dan Tinjauannya Menurut Hukum Islam; dan (3) Rizka Aprilliana yang juga menyabet The Best Paper 1 dalam sub-tema Sains dan Teknologi di Perguruan Tinggi Islam dengan judul Relevansi Pemikiran Humanisme K.H. Abdurrahman Wahid terhadap Pendekatan Client-Centered Therapy.

Rektor IAIN Pekalongan, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. mengaku bangga atas prestasi yang telah diraih oleh kontingen mahasiswa IAIN Pekalongan pada BUAF ke-4 di IAIN Samarinda tahun ini. Dr. Ade mengungkapkan bahwa prestasi tersebut membuktikan kualitas mahasiswa IAIN Pekalongan yang semakin setara dengan PTKIN lain di Indonesia. Beliau berharap kiranya pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa IAIN Pekalongan untuk selalu memacu prestasi. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. H. Muhlisin, M.Ag. menambahkan bahwa raihan penghargaan oleh ketiga mahasiswa IAIN Pekalongan ini adalah buah dari komitmen seluruh sivitas akademika di IAIN Pekalongan dalam menyiapkan kebutuhan akademik yang berkualitas sesuai dengan tuntutan era millenial, dalam hal ini adalah membuat karya tulis ilmiah.

Kegiatan The 4th Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF ke-4) di IAIN Samarinda pada 13-15 Oktober 2019 ditutup oleh Wakil Rektor II IAIN Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag. dan dihadiri oleh seluruh Wakil Rektor III PTKIN se-Kalimantan. Di akhir kegiatan, panitia mengumumkan penunjukan IAIN Pontianak sebagai tuan rumah BUAF Ke-5 pada tahun 2020 mendatang.

 

Dalam rangka membangun budaya mutu di perguruan tinggi melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagaimana diamanatkan Bab III Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Fakultas Syariah (Fasya) terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Komitmen tersebut dilakukan melalui berbagai upaya, diantaranya adalah mengadakan Workshop Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal yang diadakan pada tanggal 17-18 Oktober 2019. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sudah cukup berpengalaman yaitu Dr. H. Ahmad Bahiej, SH., M.Hum. dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Acara dibuka langsung oleh Dekan Fasya, Dr. Akhmad Jalaludin, MA. beliau menekankan pentingnya acaranya ini bagi institusi, khususnya Fasya IAIN Pekalongan. “Apabila kita ingin bersaing sebagaimana yang ada dalam visi, untuk bisa kompetitif kita harus memberikan produk yang bermutu. Sehingga mutu menjadi sangat penting dan menjadi keberlangsungan sebuah institusi. Yang paling penting dari peningkatan mutu adalah sikap mental, inilah yang membedakan satu institusi dengan lainnya sehingga ada yang maju dan yang tertinggal, urainya.

Kegiatan wokshop dipandu langsung oleh Ketua Gugus Kendali Mutu (GKM) Fasya IAIN Pekalongan, Uswatun Hasanah, MSI., yang ternyata meupakan mahasiswa Dr. Bahiej ketika masih kuliah S1 di Jogja. Mengawali cerita beliau sudah beberapa periode membidangi penjaminan mutu di UIN Sunan Kalijaga, Bahiej tampak sangat menguasai arah perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya perguruan tinggi Islam.

Sebagaimana yang diharapkan Dekan Fasya, Bahiej menjelaskan bahwa Fakultas harus memiliki sasaran mutu yang bisa diukur dari output yang dihasilkan, paling tidak selama satu semester. Memang penjaminan mutu biasanya dipegang oleh institut, akan tetapi akan lebih baik lagi jika masing-masing fakultas mempunyai rencana dan sasaran mutu. Akhmad Jalaludin berharap di fakultas lebih kepada operasionalnya, karena Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang ada di tingkat institut juga telah merancang Kebijakan Mutu, Manual Mutu dan Standar Mutu.

Di perguruan tinggi harus mempersiapkan dokumen-dokumen untuk meningkatkan mutu. Menjadi tugas dari masing-masing fakultas untuk mempersiapkan rencana mutu dan sasaran mutu. Pencapaian mutu biasanya diukur dari dua faktor yaitu internal dan eksternal. Dari eksternal adalah dengan akreditasi dan dari internal adalah dari LPM IAIN Pekalongan sendiri. Bahiej berharap setelah workshop usai, peserta telah memiliki hasil yang bisa dibawa ke fakultas yaitu Sasaran Mutu dan Rencana Mutu.

Pada tahun 2019 ini telah disusun SPMI yang baru dengan menerapkan 9 standar/kriteria yang sebelumnya dari 7 standar. Maka, menurut Bahiej, “jika kegiatan ini membawa hasil berarti Fakultas Syariah IAIN Pekalongan menjadi fakultas yang pertama memiliki dokumen mutu dengan 9 standar, karena di UIN Jogja sendiri hal ini baru pada tahapan rencana, imbuh Ketua Pengendali Sistem Mutu Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fasya - Fakultas Syariah IAIN Pekalongan sukses menggelar acara Seminar Nasional dan Call for Paper pada Sabtu 2 November 2019. Acara yang diselenggarakan di Hotel Dafam Pekalongan mengusung tema: Membangun Basis Keilmuan Syariah dan Hukum Berwawasan Keindonesiaan dengan menghadirkan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H. namun berhalangan hadir; Rektor IAIN Pekalongan, Dr. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., dan Ketua Program Studi Doktor (S3) Hukum Islam Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Yusdani, M.Ag.

Mengawali sambutan, Dekan Fakultas Syariah (Fasya), Dr. Akhmad Jalaludin, MA., menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan acara Seminar Nasional dan Call for Paper dan juga hadirin yang menyempatkan waktunya untuk menghadiri acara tersebut. Acara ini merupakan sebuah komitmen Fasya IAIN Pekalongan untuk mewujudkan visi Fakultas Syariah dan merupakan tahapan awal dari upaya pencapaian visi Fasya. “Ini merupakan tahapan awal dari 4 tahapan lima tahunan yaitu membangun tata kelola yang baik dan membangun basis keilmuan syariah dan hukum yang berwawasan keindonesiaan, urainya. Hal ini juga tidak terlepas bahwa alumni Fasya sekarang menyandang gelar Sarjana Hukum, maka basis keilmuan hukum terus diperkuat dengan memberi porsi yang lebih besar. Jika dulu Fakultas Syariah hanya bekerja sama dengan Pengadilan Agama (PA), maka sekarang telah menjalin kerja sama dengan Pengadilan Negeri (PN). Selain itu acara ini juga untuk mendapatkan artikel yang berkualitas yang nantinya akan dipublikasikan oleh Jurnal milik Fakultas Syariah IAIN Pekalongan, Jurnal Hukum Islam, yang saat ini sedang berproses untuk mendapatkan akreditasi Sinta , imbuhnya.

Sambutan berikutnya dari Rektor IAIN Pekalongan, Dr. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., beliau berterima kasih karena acara IAIN Pekalongan selalu didukung oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Alhamdulillah Pemerintah Kota Pekalongan selalu memberi dukungan kepada IAIN Pekalongan, hal ini sangat menambah semangat kami dengan kehadiran Bapak Walikota di tengah kita semua, urainya. Beliau juga mengungkapkan akan menghadirkan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama di IAIN Pekalongan dalam waktu dekat ini.

semnas saelany1

Sambutan ketiga dari Walikota Pekalongan sekaligus membuka acara Seminar yang juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab, dan Ketua-ketua Pengadilan se-eks Karesidenan Pekalongan, juga beberapa Kepala Dinas dan Pemangku Kebijakan di Kota PekalonganKami berharap acara seminar ini membawa pencerahan, bukan hanya kepada mahasiswa IAIN saja akan tetapi bisa membuka cakrawala pandangan dan wawasan keilmuan untuk masyarakat sekitar. Tema kegiatan acara yang diangkat sangat relevan dengan kondisi masyarakat kita saat ini yang dihadapkan secara konfrontatif.

Dengan adanya seminar skala nasional atau internasional yang diadakan Fakultas Syariah IAIN Pekalongan diharapkan bisa memberi pencerahan. Hal ini artinya ruang-ruang diskusi yang mencerahkan dan membuka cakrawala pandang serta memberikan wawasan ilmu pengetahuan senantiasa terus dikumandangkan, urai HM. Saelany Machfudz dalam sambutannya. Beliau sangat mendukung sekali kegiatan-kegiatan seperti seminar nasional dan internasional terus dilaksanakan di Kota Pekalongan. Forum-forum diskusi yang menyebabkan terjadinya transfer ilmu pengetahuan akan terus kami dukung, karena hal ini bisa mencerahkan kehidupan masyarakat. Akhirnya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Acara Seminar Nasional dan Call for Paper Fakultas Syariah IAIN Pekalongan secara resmi dibuka, pungkasnya seraya membuka acara Seminar Nasional dan Call for Paper Fakultas Syariah IAIN Pekalongan.